-->

Kembali Atau Tidak Kembali Sebagai Bangsa Pelaut

Aleksey Savrasop, Rafts, 1868

Nusantara adalah sebutan untuk wilayah yang terdiri dari berbagai macam pulau dengan celah selatnya yang sempit dan terpisah dari Asia. Dengan perairannya yang luas manusia nusantara pra era repolusi pertanian dan era kolonialisme dan imperialisme mengembangkan kemampuannya dalam menyipta peralatan untuk bisa digunakan dalam mengarungi perairan atau lautan. Dengan kemampuannya yang semakin terasah manusia nusantara akhirnya menjadi nelayan atau pelaut pertama di dunia. 

Namun demikian kehidupan masyarakat yang berbasis pada kearifan laut sebagai karakter dasar kehidupan di nusantara kemudian terintrupsi dengan masuknya era kolonialisme dan imperialisme. Penjajahan Belanda di Hindia Belanda makin mendorong kehidupan kerajaan-kerajaan di nusantara lebih dalam lagi masuk ke pedalaman. Dan yang terjadi kemudian berubahnya cara-cara hidup, yang awalnya bersandarkan pada kekayaan lautan kepada kehidupan pertanian. 

Atas dasar hal tersebut, pertanyannya adalah mungkinkah kita kembali kepada kehidupan ala nenek moyang, kembali menjalani kehidupan sebagai warga negara maritim? Jika merujuk ke definisi, negara maritim adalah suatu negara yang teritorial lautnya lebih luasa daripada teritorial daratnya. Dan negara maritim ditandai dengan banyaknya pulau. Dengan demikian tanpa harus menyebut dirinya sebagai negara maritim, maka secara substansial Indonesia adalah negara maritim atau negara kepulauan. Namun, bukan berarti mutlak kembali ke cara-cara lama sebagai sesuatu yang ideal untuk dijalani. 

Adalah terlalu naif kalau masih ada orang berkharap hidup ke model lama, misalnya, ingin kembali sebagai bangsa pelaut, ingin kembali ke model orde lama atau orde baru. Oleh karena itu, alih-alih sekedar berkhayal apalagi berpikir ingin seperti yang dulu, justru yang realistis, nampak di depan mata, adalah kehidupan yang ditandai oleh adanya distrupsi teknologi. 

Kini kita sedang memasuki era disrupsi dengan segala dampak-dampaknya yang harus dipikirkan dengan baik, terutama dampak-dampak negatifnya. Era disrupsi adalah suatu era dimana adanya pergeseran yang dialami masyarakat dari aktivitas-aktivitas nyata ke aktivitas-aktivitas dunia maya. Dan ini terjadi sejak ditemukannya internet. Dan dengan penemuan itu, yang terjadi kemudian adanya migrasi masyarakat besar-besaran dari dunia nyata ke dunia maya. 

Salah satu dampak buruk yang paling dirasakan adalah demikian mudahnya informasi didapatkan namun belum tentu ia benar dan sesuai dengan fakta. Ini akan menjadi problem yang dilematis terutama dalam budaya masih lemah secara literasi. Dan bisa jadi, dalam masyarakat miskin budaya literasi, informasi yang didapatkan melalui internet, informasi yang tampil di halaman pertama dianggap sebagi informasi yang benar. 

Intinya bukan kembali atau tidak kembali sebagai bangsa pelaut namun yang urgen adalah bagaimana bangsa ini berupaya keras menjadi bangsa yang sejahtera bagi semua, damai, dan terhormat di mata dunia? Jika Anda seorang pendidik maka beban di pundak Anda tidaklah ringan sebab banyak penguasa dan pejabat lahir dari tangan dingin Anda yang masih doyan menyakiti rakyat dan tidak memiliki budaya malu.

1 Response to "Kembali Atau Tidak Kembali Sebagai Bangsa Pelaut"

  1. Look at the way my buddy Wesley Virgin's story begins with this shocking and controversial video.

    Wesley was in the military-and shortly after leaving-he discovered hidden, "SELF MIND CONTROL" tactics that the government and others used to get everything they want.

    THESE are the EXACT same SECRETS tons of celebrities (notably those who "became famous out of nowhere") and elite business people used to become wealthy and famous.

    You probably know how you use less than 10% of your brain.

    Really, that's because most of your brainpower is UNCONSCIOUS.

    Perhaps this expression has even occurred INSIDE OF YOUR very own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head 7 years ago, while driving an unregistered, beat-up trash bucket of a car without a driver's license and $3 on his debit card.

    "I'm very fed up with going through life payroll to payroll! Why can't I turn myself successful?"

    You've taken part in those conversations, isn't it right?

    Your very own success story is going to happen. You need to start believing in YOURSELF.

    Take Action Now!

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel